09 October 2024

Absurd

Ab.surd: a tidak masuk akal; mustahil


Ada hal absurd yang sering kali terjadiah. Kita tahu dunia ini fana, dan sebentar saja, tetapi kita tetap tidak mempersiapkannya dengan baik. Kita tahu bahwa Allah bisa mencabut nyawa kita kapan saja, tetapi kita tetap banyak magernya. Bukankah itu absurd?

Memang manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Memang, kematian adalah sebaik-baik pengingatnya.

Awal bulan Oktober ini, saya kembali diingatkan tentang ini melalui sebuah kejadian yang sangat menyedihkan. Suami dari kawan saya meninggal dunia. Padahal usianya masih muda, baru 29 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih balita.

Sang istri tentu saja sangat syok karena almarhum meninggal mendadak, tanpa ada sakit apapun. Begitu tiba-tiba. Teman-teman yang mendengar kabar ini pun tak kalah terkejut. 

Bagi saya, ini benar-benar sebuah pengingat. 

Pengingat bahwa kita ini memang makhluk yang lemah, kapan saja Allah panggil, kita tak bisa menolak. Pengingat bahwa kita sepatutnya memang selalu dalam mode bersiap. Bersiap meninggalkan, dan bersiap ditinggalkan. 

Memang berat membahas tentang ini, tetapi, bukankah hal seperti ini yang akan menjadikan hidup lebih bermakna? Karena kita tahu semua akan ada akhirnya.

Jangan lupa terus berdoa dan berusaha, agar akhir hidup kita husnul khotimah.

Jangan lelah untuk melawan rasa malas, walaupun sering kalah.

Jangan berputus asa, karena ada Allah Ta’ala. 



#Writober2024
#Absurd
#RBMIPJakarta
#IbuProfesional
Share:

01 October 2024

Kalis

Ka.lis: suci; bersih; murni


Ternyata tidak semua yang bersih dan suci akan benar-benar tampak kebersihan dan kesuciannya. Ternyata, hal yang bersih dan suci juga bisa menjadi sebuah ujian bahkan dalam keseharian. Tahukah Anda apa hal yang suci dan bersih itu? Itulah anak (-anak).


“Diangkat pena dari tiga golongan, orang gila sehingga sadar, orang tidur hingga bangun, dan anak kecil hingga baligh.” (HR. Abu Daud)


Anak-anak yang kerap membuatku emosi itu sebenarnya adalah makhluk yang masih suci, tidak ada dosa pada mereka. Walaupun adakalanya mereka mengangkat suara, melawan perintah, menolak ajakan, yang ujungnya membuat marah orang tua, tetapi sejatinya mereka masihlah suci dan bersih dari dosa.


Jika dengan kondisi mereka yang masih kalis begitu, aku mudah terpancing emosi menghadapinya, bagaimanalah lagi ketika mereka sudah baligh nanti? Akankah aku semakin mengobral emosi? Renungan malam ini tiba-tiba jadi menyeramkan kalau dibayangkan.


Melihat di berita-berita tentang banyaknya anak remaja yang berani melawan dan berbuat kasar pada orang tuanya saja aku sudah geram. Namun, bagaimana jika nanti anakku seperti itu? Bukankah tidak ada jaminan bahwa anakku akan menjadi anak yang saleh? Astaghfirullaah…


Untungnya, masih ada waktu untuk berbuat yang terbaik. Masih ada kesempatan untuk memaksimalkan ikhtiar. Masih ada waktu untuk memanjatkan doa-doa. 

Semoga Allah mudahkan aku untuk melihat anak-anak ini sebagai makhluk kecil yang kalis. Makhluk kecil yang walaupun memancing emosi, itu bukan karena kehendak mereka, tetapi semata karena ketidaktahuannya.


Dan semoga kelak mereka bisa menjaga hatinya agar tetapi bersih dan suci, walaupun sudah baligh nanti. Amin.


#Writober2024

#Kalis

#RBMIPJakarta

#IbuProfesional


Share: