Hikmah Dibalik Wabah (2): Mengurangi Jajan

Salah satu perbedaan yang paling terasa setelah adanya kampanye social distancing dan #dirumahaja adalah kami jadi mengurangi jajan. Terutama jajan minuman-minuman dingin seperti kopi-kopi. Padahal sebelumnya, si bapak hobi banget jajan minuman yang dingin dan manis gitu. Mulai dari Janji Jiwa, Roempi, apa aja yang ditemui di mal selalu dicicipi. Saya juga, sih, sesekali ikutan juga beli minuman dingin itu, terutama mocha float KFC, itu murah meriah. Wkwk.

Nah, sekarang, jadi minim sekali kami jajan karena kan ngga ke mal, otomatis tidak ketemu kedai-kedai kopi tersebut. Efek lebih jauhnya tentu mengurangi sampah gelas plastik. Biasanya sampah gelas plastik ini udah penuh di tempat penampungan, tinggal menunggu ibu-ibu pemulung langganan sini. Tapi sekarang sudah tiga minggu dan sampah gelas plastik masih dikit. Hehe.

Jajan-jajan makan di luar pun berkurang, walaupun masih sesekali order via GoFood atau take away dan drive thru. Alhasil, pengeluaran jajan makanan ini berkurang. Tapi, jajan cemilan bertambah. Wkwk. Cemilan macem Kusuka, Chitato, wafer, gitu justru bertambah karena si bapak kerja di rumah dan gemar ngunyah.

Belum jelas, sih, apakah akan ada hubungan antara frekuensi jajan ini dengan berat badan. Mungkin bisa ditelusuri nantinya. Wkwk

#rulisipbatam
#hikmahdibalikwabah


Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Represi"

Pengalaman Kuret Setelah Melahirkan

Lima Hal yang Membuat Bartimaeus Trilogy Menarik