Selain mengurangi frekuensi marah dan jajan, adanya social distancing dan work from home ini mau tidak mau membuat pak suami lebih memahami kondisi di rumah sehari-hari. Biasanya, ketika suami pulang kerja, saya menumpahkan uneg-uneg hari itu. Misalnya jika hari itu bocil rewel, atau rumah super berantakan, dan lain lain.
Namun, walaupun saya ceritakan, suami hanya bisa mendengarkan karena ketika dia pulang kerja, rumah sudah rapi, dan bocil sudah tidak rewel. Tapi sekarang berbeda. Karena suami di rumah aja setiap hari dari pagi sampai sore, ia bisa melihat sendiri maksud curhatan saya sehari-hari.
Di hari-hari awal WFH misalnya, saat bocil rewel, ia langsung bisa merasakan sendiri meng-handle anak yang rewel padahal ada pekerjaan yang harus dilakukan. Ia pun berkomentar, “mama biasanya begini toh di rumah”. Dan kalau sudah begitu, saya balas saja, “rasakan..muahahaha”. Hahaha. Kok, jahat amat saya. Wkwk.
Intinya, suami jadi paham bagaimana rasanya jika setiap hari di rumah saja menghadapi anak. Tentu tidak sepenuhnya sama karena di hari-hari normal saya menghadapi si bocil sendirian. Tapi setidaknya ia jadi bisa merasakan sendiri apa yang biasanya hanya ia dengar dari curhatan saya.
#rulisipbatam
#pandemi
#stayathome
#dirumahaja
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Review Komik Dewasa "Menepilah Ketika Lelah" Karya Abun Nada
Sudah lama sekali sejak terakhir saya membaca komik. Dan akhirnya di bulan Maret 2021 ini, saya kelar membaca sebuah komik. Kali ini komikny...

Popular Post
-
(gambar: Goodreads) Judul: Represi Penulis: Fakhrisina Amalia Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit: 2018 Tebal: 264 halaman Menga...
-
Kantuk, sejatinya adalah sebuah anugerah besar yang Allah berikan kepada manusia supaya bisa menikmati karunia lainnya yaitu tidur. Tak sedi...
-
Lima tahun setelah In A Blue Moon , Ilana Tan kembali meluncurkan karya. Berjudul The Star and I , novel ini kembali membawa ciri khas karya...
No comments:
Post a Comment