Ini Tidak Seburuk yang Kamu Pikirkan


Ketika mendapati suatu kesulitan di tengah jalan, aku seringkali langsung berpikir, “ini sulit”, “ini tidak mungkin”, dan semacamnya. Padahal aku belum benar-benar mengalami atau menjalaninya. 

Ketika sudah dijalani, ternyata itu tidak seburuk yang kubayangkan. Perasaan pesimis ini menurutku tidak sepenuhnya buruk. Dalam sebuah kelas online tentang pengasuhan, aku pernah membaca, bahwa ketika anak akan disuntik, jangan katakan “ngga sakit kok”. Karena kalau begitu, anak justru tidak siap, dan sakit yang dirasakan ketika jarum disuntikkan justru bisa jadi terasa lebih sakit dari seharusnya karena adanya efek kaget.

Tubuh tidak siap dengan rasa sakit yang akan datang. 

Sebaliknya, kita justru harus memberi pengertian pada anak, bahwa apa yang akan dilakukan ini sakit lho, tapi ini demi kebaikan. Dengan begitu, tubuh akan bersiap, sehingga rasa sakit itu bisa diantisipasi.

Mungkin kurang lebih begitu yang kurasakan ketika akan menghadapi hal yang tidak disuka. Lebih baik membayangkann kemungkinan terburuk, agar tubuh kita siap. Jika yang terjadi tidak seburuk yang dibayangkan, maka alhamdulillah.

Namun, jika ternyata memang seburuk itu, tubuh sudah bersiap sehingga tidak kaget. Karena sebelumnya, otak telah melakukan simulasi atas hal itu. Namun, yang perlu diingat, jangan juga terlalu berlebihan sehingga rasa takut yang mendominasi.

Alhamdulillah, di bulan Juni ini, kami telah sampai di penghujung salah satu lorong yang telah dilalui beberapa bulan terakhir. Semoga ada cahaya terang nan indah yang menanti di ujung sana.

#30DWC

#30DWCJilid 46

#day11


Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Represi"

Pengalaman Kuret Setelah Melahirkan

Resensi Teruslah Bodoh Jangan Pintar (Tere Liye)