Kenangan Terindah Bersamamu

Sejak hari pertama sampai kemarin, saya terus menulis tentang rasa cinta pada dunia menulis. Mengapa? Bukan, bukan untuk memamerkan hubungan kami yang naik turun, tapi karena saya sedang berusaha menemukannya lagi. Menemukan cinta itu lagi, untuk kesekian kali. Makanya saya menuliskan cerita-cerita indah bersamanya. Dan ada satu cerita yang hampir lupa saya tuliskan. Padahal, ini yang terindah.

Sekitar awal tahun 2014, GagasMedia membuka lowongan untuk program workshop first reader. Setelah melihat persyaratannya, saya langsung mendaftar. Ada beberapa kategori, yang saya ingat yaitu fiksi, non fiksi, dan horor. Ingin melamar di genre fiksi tapi, ah, pasti sudah banyak yang melamar, kesempatan lolos kecil. Akhirnya saya pilih horor saja walaupun itu bukan favorit saya. Berbekal pengalaman membaca beberapa novel thriller dan Goosebumps di masa kecil, saya pun lolos seleksi.

Di pertemuan pertama, seluruh peserta yang lolos seleksi berkumpul di Perpustakaan Kemdikbud di Senayan. Dilihat dari jumlah peserta, genre horor yang paling sedikit, hanya belasan orang kalau tidak salah. Setelah itu dijadwalkan pertemuan rutin setiap Kamis malam di tempat yang sama. Kenapa Kamis malam? Supaya lebih "dapet" kesan horornya. Haha.

Eh, jadi kerjaan first reader apa sih? First reader, seperti namanya, bertugas membaca naskah-naskah yang masuk dan memberi kritik serta saran demi terwujudnya novel yang keren. Kurang lebih gitu lah. Nah, di workshop ini kami dibimbing oleh para editor. Kami diberi panduan mengenai apa saja yang harus dinilai dari sebuah naskah, dan semaksimal mungkin dalam menilai, jangan hanya "bagus-bagus" saja padahal banyak yang perlu diperbaiki. Dan karena kami tidak diberitahu siapa pengirim naskah, jadi bisa lebih leluasa memberi penilaian.

Tentu saja, kegiatan workshop first reader ini sangat menyenangkan bagi saya, membuat mata berbinar-binar. Walaupun saya harus menempuh perjalanan bolak-balik Sukabumi-Senayan tiap minggunya, saya tetap senang.

Workshop first reader berjalan selama dua bulan. Memberikan pengalaman indah dan pelajaran berharga. Apalagi, pertemuan terakhir diadakan di kantor GagasMedia, dan kakak editor membolehkan kami masuk ke ruangannya, kemudian kami diberikan dua novel gratis, bebas pilih. Waktu itu saya pilih novel London karya Windry Ramadhani, dan novel Past & Curious karya Agung Satriawan. 

Hhh.. That was one wonderful experience.. Honto ni..

Semoga ada kesempatan lain yang jauh lebih baik untuk bertemu lagi dengan dunia di balik buku-buku. Semoga ada kenangan terindah yang baru bersamamu.

#30DWC
#30DWCJilid21
#Day5
#ImWritingInLove

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Represi"

Pengalaman Kuret Setelah Melahirkan

Lima Hal yang Membuat Bartimaeus Trilogy Menarik