Resensi Novel Sesuk (Tere Liye)


Another book from Tere Liye. 

Beberapa bulan lalu saya melihat buku ini di Gramedia. Saya iseng mengintip isinya. Cicip beberapa halaman saja, saya pikir. Dan terjadi lagi. Lagi-lagi saya jadi penasaran dengan keseluruhan cerita. Kenapa? Karena adegan pembuka di bab awal yang sangat menarik bagi saya.


Begini kurang lebih:

Sebuah keluarga (ayah, ibu, dan tiga orang anak) memutuskan pindah rumah dari perkotaan ke desa yang jauh. Penyebab pindahan ini adalah si anak bungsu (berusia 2 tahun) yang nyari tewas karena jatuh dari beranda lantai dua. Kok bisa? Bisa, lha, wong ibunya asik main hape, anak yang lagi aktif-aktifnya itu memanjat pagar beranda dan jatuh.


Beruntung si anak tidak tewas, pun tidak terluka apa-apa. Namun, si ibu tetap trauma dengan kejadian itu. Mereka sekeluarga pun pindah rumah, dan juga mengubah gaya hidup mereka cukup drastis. Menjadi sosok keluarga yang hangat, rukun, dengan orang tua yang full attention untuk anak-anak mereka. 


Sayangnya, tak lama mereka pindah, di desa tersebut mulai terjadi hal-hal aneh. Isu-isu berembus. Mulai dari celetukan, menjadi obrolan. Warga pun mulai meyakini bahwa kejadian meresahkan tadi disebabkan kedatangan keluarga itu.


Saya tidak akan menceritakan lebih jauh, bisa spoiler. Hehe.

Dari cover novel ini, kita pasti langsung bisa menilai bahwa ini cerita horor. Hah? Tere Liye bikin cerita horor? Seriusan nih? Dan sebagaimana banyak cerita horor, novel ini pun diawali dengan kisah sebuah keluarga yang pindah ke rumah baru. Seperti cerita film-film horor luar negeri gitu kan. Kenapa, ya? Mungkin karena pindah ke suatu tempat baru yang belum dikenal memang menimbulkan rasa ketakutan tersendiri. 


Membaca adegan pembuka yang cukup mengejutkan, saya pun berharap banyak dari novel ini. Namun, entahlah, saya bosan sekali di beberapa bab setelahnya. Ceritanya sangat slow pace. Bahkan saya hampir menyerah di tengah karena sejumlah adegan yang berulang-ulang. Hanya saja saya masih penasaran, apa yang akan disampaikan Tere Liye lewat buku ini, dan itu pasti disimpan di akhir. Jadi saya lanjut membaca.


Novel diceritakan dari sudut pandang seorang anak perempuan yang duduk di kelas 6 SD, dan dalam format diary. Ini agak membuat saya bertanya-tanya, apakah seorang anak SD dengan background keluarga kaya yang kurang perhatian ortu itu bisa menulis sedetil itu? Berpikir seperti itu? Seberani itu? Entahlah.


Well, ringkas kata, saya kurang terhibur, kurang puas, dengan novel ini. Akan tetapi, memang Tere Liye ini selalu menyisipkan pesan yang dalam. Jadi walaupun penyampaian mungkin kurang smooth, tapi pesannya tetap sampai, dan saya tetap merasa tertampar. Wkwk. 


Informasi buku:

Judul: Sesuk

Penulis: Tere Liye

Penerbit: Sabakgrip

Tebal: 329 halaman

Tahun Terbit: 2022


Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Represi"

Pengalaman Kuret Setelah Melahirkan

Lima Hal yang Membuat Bartimaeus Trilogy Menarik