Banjir

Wah, sudah sampai hari ke-24 di tantangan 30 DWC! Tak terasa. Seminggu lagi tersisa. Mau menulis apa lagi ya? Hm… harus menulis yang bagus nih, kan sudah di akhir. Eh, tapi, memangnya kalau 30 DWC selesai, lantas berhenti menulis gitu? Semoga tidak, ya. Semoga.

Sejak 1 Januari 2020 Jakarta dikepung banjir. Banjir cukup dahsyat terjadi di berbagai tempat. Alhamdulillah di rumah orang tua saya tidak kena banjir, memang sejak dulu bukan kawasan rawan banjir. Tapi bukan berarti baik-baik saja. Rumah orang tua juga terkena dampak banjir, yaitu pemadaman listrik. Listrik padam seharian penuh.

Ngomong-ngomong soal banjir, saya punya beberapa pengalaman sendiri. Tepatnya ketika SD, sekitar tahun 2005 kalau tidak salah. Saat itu Jakarta juga diterjang banjir, termasuk di dekat rumah saya. Kebetulan ada kawan yang rumahnya kebanjiran, dan tahu kan, kalau anak-anak itu malah seneng ketika banjir datang. Seolah-olah jalanan menjadi kolam renang terbuka. Termasuk saya saat itu jadi excited juga. Hehe.

Saya dan beberapa teman mengunjungi rumah kawan kami yang kebanjiran. Ketika kami datang, air sudah setinggi betis. Sedangkan di rumah kawan yang lain, banjir sudah surut, tapi ikan-ikan yang ada di empangnya jadi kabur ke mana-mana. Hehe. Anak-anak itu ya begitu, ya, memaknai banyak hal secara positif. Beda dengan orang dewasa.

Sekarang, mendengar dan melihat banjir tentu membuat saya khawatir. Pernah suatu kali saya sekeluarga terjebak banjir di jalanan. Mobil yang kami tumpangi terpaksa berhenti, tak bisa maju ataupun mundur. Di depan banjir cukup tinggi, sedangkan tidak mungkin memutar balik karena jalanan satu arah dan sudah macet mobil-mobil lain. Akhirnya kami diam saja menunggu. Entah apa yang ditunggu. Mungkin menunggu keberanian untuk melintasi banjir.

Setelah kurang lebih setengah jam, barulah mobil kami bisa jalan dengan mengekor mobil lain yang berani melintas. Tinggi air pun sepertinya sudah menurun. Alhamdulillah.

Semoga banjir yang sekarang terjadi di Jakarta bisa segera surut, dan semuanya bisa kembali normal. Aamin.

#30DWC
#30DWCJilid21
#Day24
#ImWritingInLove

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Represi"

Pengalaman Kuret Setelah Melahirkan

Lima Hal yang Membuat Bartimaeus Trilogy Menarik