Posts

Showing posts from 2021

Gema di Rumah Baru

Ada yang unik ketika menempati rumah baru alias baru pindah rumah. Ada gema yang berdentang di ruangan. Ya, begitulah yang saya rasakan ketika pindah ke rumah baru. Sebenarnya, tentu lelah, benar-benar lelah. Apalagi rumah baru ini sebenarnya tidak sepenuhnya pilihan saya dan suami. Ada beberapa hal yang membuat kami kurang sreg. Walaupun begitu, kami tetap pindah. Ketika melepaskan penat, merebahkan diri dalam kamar di rumah baru, terdengar suara gema. Suara kami, penghuni baru, memantul-mantul. Padahal ruangan sudah terisi, dan rasanya sudah cukup penuh, tetapi tetap terdengar gema. Saat itu saya seolah tersadarkan, ini rumah baru. Rumah baru. Tempat baru, suasana baru. Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada di rumah ini, tempat ini bisa menjadi tempat dimulainya sesuatu yang baru. Saya bisa memulai kebiasaan baru, mulai memupuk semangat baru.  Bismillah. Alhamdulillah. #Writober2021 #RBMIPJakarta #IbuProfesionalJakarta #gema

Ngobrolin Buku Bareng Klub Buku RBM IP Jakarta

Image
Hari Minggu kemarin Rumah Belajar Menulis (RBM) IP Jakarta mengadakan acara yang seruuu yaitu Klub Buku RBM. Intinya di acara ini adalah ngobrolin buku yang sudah dibaca. Biasanya ikut kegiatan seperti ini di KLIP. Ternyata RBM ngadain juga. Hehe. Nah, di acara ini aku jadi hostnya. Huahahaha. Ini sesuatu yang baru bagiku, pengalaman pertama menjadi host acara via Zoom. Tentu saja aku sebagai host bukanlah sisi menarik acara ini, melainkan buku-buku rekomendasi dari para peserta.  Dalam waktu dua jam ada sepuluh buku yang kami obrolin. Ada buku anak, ada buku novel, ada buku nonfiksi, dll. Semuanya keren-keren bacaannya. Aku sungguh takjub! Emak-emak keren gemar baca. Uwwuuu.. Akan tetapi, ada tiga buku yang sangat penasaran ingin kubaca. Baca, iya, mau baca tanpa beli. Bisa ngga? Ada ngga yang mau minjemin? Wkwk. Padahal buku-buku di rumah banyak yang belum dibaca, tapi udah keburu tertarik sama buku-buku lain. Hahaha… Ehem. Baiklah. Jadi, ada tiga buku yang sangat menarik dan ingin k

Review Novel "Meniti Jalan Impian"

Image
Judul: Meniti Jalan Impian Penulis: Lathifah Barkah Penerbit: LovRinz Tahun terbit: April 2021 Jumlah halaman: 234 Sudah lama saya tidak membaca novel atau buku fiksi lainnya. Ada beberapa novel yang mengantri untuk dibaca, tetapi saya tak kunjung bersemangat bahkan untuk membukanya. Entah kenapa. Akan tetapi, novel Meniti Jalan Impian ini berhasil mengetuk rasa penasaran saya. And here I am, finished reading the book and I’m gonna tell you about it. There might be spoiler. Novel pertama karya Lathifah Barkah ini bercerita tentang seorang muslimah bernama Noura. Noura memiliki sebuah impian besar nan mulia yaitu membangun sekolah gratis. Sebagaimana impian besar pada umumnya, ada banyak aral melintang dalam mewujudkannya. Itulah yang dihadapi Noura.  Halangan dalam mewujudkan mimpi ini tidak hanya dari segi finansial, dll, tapi juga dari orang-orang sekitar Noura, bahkan--pada satu titik--dari diri Noura sendiri. Lalu, apakah ia menyerah? Apakah ia mengganti impiannya dengan yang lebi

Ringkasan Kajian "Untukmu yang sedang Menanti Buah Hati"

Image
  Baby photo created by onlyyouqj - www.freepik.com Banyak, sangat banyak yang ingin memiliki anak, dan belum mendapatkannya. Terlihat dari kajian malam ini, peserta di Zoom seribu kurang sedikit. Dan yang menonton di YouTube juga hampir 500-an. Masyaallah. Alhamdulillah. Saya sendiri terlambat masuk. Zoom dibuka sebelum pukul 20.30, saya baru join sekitar jam 21.00. Tapi alhamdulillah masih bisa masuk, karena biasanya memang ada saja peserta yang keluar masuk di tengah acara. Dan saat itu peserta di Zoom sudah 998 orang.  Kajian ini bertajuk “Untukmu yang sedang Menanti Buah Hati”, diadakan oleh Indonesia Bertauhid, dengan narsum Ustadz Raehanul Bahraen. Fyi, Ustadz Raehanul Bahraen adalah dokter spesialis patologi klinik yang berdomisili di Mataram. Beliau juga aktif sharing di akun IG @raehanul_bahraen. Karena saya terlambat, ada beberapa materi yang luput. Ini sebagian materi yang saya dapatkan dari penjelasan dan tanya jawab di kajian tadi. Anak adalah rezeki, jadi nash-nash yang

Ruwetnya Mengurus SIM Card Baru

Image
Cards photo created by freepik - www.freepik.com Disclaimer : Ini adalah curhatan saya tentang mengurus SIM Card baru karena handphone yang hilang. Penuh emosi dan bikin pegal. Well , pengalaman orang lain bisa jadi berbeda. Backstory : hari Senin lalu, tepatnya 7 Juni 2021, handphone ibu saya raib, tak ditemukan di mana-mana walaupun ibu saya yakin handphone-nya tidak dicuri. Dua hari setelahnya, Rabu, saya dan ibu saya menyerah mencari dan memutuskan ke gerai Indosat untuk membuat SIM Card baru dengan nomor sama. Iya, zaman sekarang kalau kehilangan handphone rasanya bukan hanya kehilangan alat komunikasi, tetapi semua foto, nomor kontak, dan aplikasi di dalamnya itu yang bisa jadi lebih berharga. Hanya berbekal KTP, kami datang ke gerai Indosat. Rupanya, sekarang membuat SIM Card baru tak semudah dahulu kala, Kawan. Dulu hanya modal KTP asli sudah cukup, sekarang harus dilengkapi dengan fotokopi KK dan surat keterangan hilang dari kepolisian. Duh! Sudahlah kami masih sedih dan gam

Review Komik Dewasa "Menepilah Ketika Lelah" Karya Abun Nada

Image
Sudah lama sekali sejak terakhir saya membaca komik. Dan akhirnya di bulan Maret 2021 ini, saya kelar membaca sebuah komik. Kali ini komiknya berbeda, komik religi karya Abun Nada. Saya yakin banyak yang sudah “kenal” dengan nama Abun Nada (@abun_nada). Banyak sekali hikmah yang bisa diambil dari karya-karya beliau. Termasuk dalam komik bertajuk Menepilah Ketika Lelah . Saya membeli komik ini sepaket dengan komik berjudul Topi Merah yang Sombong . Topi Merah yang Sombong adalah komik untuk anak-anak. Cerita yang sederhana tapi penuh pesan moral. Nah, kalau Menepilah Ketika Lelah ini bukan komik anak-anak, melainkan komik dewasa. Iya, dewasa. Komik ini layaknya reminder, pengingat, tentang hal-hal penting yang sering terlupakan. Terlebih di zaman sekarang, ketika kita--saya khususnya--lebih disibukkan dengan media sosial dan impian-impian dunia, agar mengingat aturan-aturan Allah, dan petunjuk-Nya.  Komik dibuka dengan tema berbakti pada orang tua, lalu tentang muamalah terhadap sesam

Review Novel The Star and I (Ilana Tan)

Image
Lima tahun setelah In A Blue Moon , Ilana Tan kembali meluncurkan karya. Berjudul The Star and I , novel ini kembali membawa ciri khas karya Ilana Tan. Kisah romance yang sederhana, dengan konflik yang mungkin tidak bombastis, tapi penyajiannya sungguh memikat. Judul: The Star and I Penulis: Ilana Tan Penerbit: Gramedia Tahun terbit: 2021 Tebal: 344 halaman Spoiler alert! Manis, adalah kata yang tepat untuk karya-karya Ilana Tan, khususnya The Star and I . Novel ini berkisah tentang Olivia Mitchell, seorang aktor Broadway, yang mencari ibu kandungnya di The Big Apple alias New York. Dia tak sendiri. Dibantu oleh sahabat masa kecilnya, Rex Rankin, pencarian Olivia jadi lebih menarik. Aku menikmati membaca novel ini. Setiap scene yang digambarkan bisa dengan mudah dibayangkan oleh pembaca. Ilana Tan tidak menggunakan kosakata yang njelimet, sederhana, tapi indah. Karakter dan tingkah tiap tokohnya begitu kuat dan natural. Ollie yang ceria, dramatis, polos. Rex yang pemalu, pendiam, cool

Review Novel Teluk Alaska

Hmm… Aku sejujurnya bingung memulai dari mana. Tapi karena buku ini sudah dibaca, walaupun skimming di beberapa bagian, jadi aku akan tetap menulis review. Judul: Teluk Alaska Penulis: Eka Aryani Penerbit: Coconut Books Tahun terbit: 2019 Tebal: 407 halaman Sinopsis: Teluk Alaska bercerita tentang Ana, siswi kelas IX, yang selalu di-bully oleh teman (?) sekelasnya. Yang hobi mem- bully adalah geng “penguasa sekolah”. Ana ini walaupun sering mengalami perundungan, dia tetap saja diam, kalem, senyum, di depan para pem- bully . Sampai akhirnya mulai terjadi perubahan yang entah bagaimana gitu. Salah satu pem- bully perlahan jatuh cintrong. And so on.. Review (spoiler alert): Sepertinya aku perlu disclaimer dulu: ini bukan tipe cerita favoritku. Maksudnya, aku suka cerita romance , tapi bukan romance remaja SMA. Jadi aku kurang bisa menikmati novel ini.  Ada beberapa sebab, tentunya. Pertama, terlalu bucin--tidak perlu dijelasin lah, ya. Pokoknya gitu dah, bucin ala remaja yang baru m

Selamat (Sintong) Tinggal: Review Buku Terbaru Tere Liye

Image
Judul: Selamat Tinggal Penulis: Tere Liye (Co-Author: Saripudin) Tahun Terbit: Desember 2020 Penerbit: Gramedia Ini memang baru buku kedua Tere Liye yang saya baca. Tapi saya yakin buku ini adalah salah satu yang paling powerful yang ditulis dengan semangat berapi-api, membawa pesan yang begitu dalam dan kuat. Ya, bisa dibilang novel ini adalah curahan hati seorang Tere Liye. Pengikut akun medsos Tere Liye pasti paham kalau penulis asal Sumatera itu memang kerap menyoroti fenomena buku bajakan. Dan barang bajakan lainnya secara umum.  “Selamat Tinggal” mengangkat hal itu. Jelas. Dilihat dari tokoh utama seorang mahasiswa Fakultas Sastra sekaligus penjual buku bajakan, kemudian tokoh lain yang juga keluarga pengusaha barang-barang KW. Ada juga teman si tokoh utama yang punya usaha penyedia situs streaming film ilegal, serta seorang yang rajin meng-cover lagu di YouTube pun tak ketinggalan kena sindir. Sinopsis: Sintong, mahasiswa tahun ketujuh Fakultas Sastra yang sedang berusaha lulus

Tip Belajar di HSI Abdullah Roy

Image
Kali ini saya akan berbagi sedikiit tip belajar di HSI Abdullah Roy . Bagi yang belum tahu apa itu HSI Abdullah Roy, nanti di akhir tulisan saya jelasin sedikit, yak. Kenapa, kok, sedikit? Karena yang saya tahu juga cuma sedikiit. Hehe. Alhamdulillah, selama dua tahun ini mengikuti HSI, saya masih barely survive  alias selamat dari ancaman DO. Wkwk. Kuncinya agar tidak di-DO adalah jangan lupa mengerjakan evaluasi harian, evaluasi pekanan, serta evaluasi akhir. Tentunya kalau jawaban kita banyak yang salah yaa bisa di-DO juga. Karena itu, ada beberapa tip nih yang bisa diterapkan. Pertama, catat materinya! Ya, ini penting sekali karena akan ada evaluasi pekanan dan evaluasi akhir. Untuk bisa mengingat banyak materi tanpa mencatat tentu hampir mustahil. Karena itu catatlah poin-poin penting dari tiap-tiap materi. Cara mencatat ini bisa jadi sangat subjektif, maksudnya, saya lebih bisa memahami atau mengingat apa yang saya catat dibanding membaca catatan orang lain. Walaupun mungkin ca

Mari Menikmati Kebisingan

Image
Judul: Bising Penulis: Kurniawan Gunadi Tahun Terbit: 2020 Penerbit: Bentang Pustaka Saya membeli buku ini di akhir tahun 2020, dan buku ini resmi jadi buku pertama yang tamat saya baca di 2021.  Awalnya saya bingung membaca buku ini, setelah membaca beberapa puluh halaman, baru kusadari ternyata ini kumpulan cerita. Ya ampun, telat amat ya nyadarnya. Wkwk. Lebih tepatnya ini semacam kumpulan curhatan, kejujuran terdalam, perasaan terpendam, yang tidak hanya ada dalam diri seseorang, tapi dalam diri banyak orang. Dari sekian banyak kebisingan dalam buku ini, saya yakin minimal ada satu atau dua atau mungkin lebih, yang Anda bisa relate. Atau paling tidak terasa “mirip” dengan kehidupan Anda, atau orang di sekitar Anda. Di beberapa cerita saya bahkan merasa “jangan-jangan ini curhatan temenku”, karena mirip banget sikonnya.  Biasanya saya kurang suka buku-buku semacam ini, hanya baca beberapa halaman lalu berhenti karena terasa klise. Akan tetapi, Bising ini rasanya berbeda dan menohok.