Resensi Novel Vermilion Rain

 


Penulis: Kai Elian
Jumlah halaman: 296
Tahun terbit: 2023
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis

Asayana Brahma, mantan prakirawan cuaca, diajak oleh sahabatnya untuk mencari tahu fenomena misterius di Desa Bokudi, yang terletak di lereng Gunung Morui. Desa tersebut diguyur hujan selama berbulan-bulan tanpa henti, menyebabkan ancaman longsor di lereng gunung. 

Asa dan beberapa orang lainnya berusaha membujuk warga desa agar mau dievakuasi. Namun, warga desa menolak. Asa dan timnya pun menginap beberapa hari di desa itu. Saat itulah muncul sejumlah keanehan. Satu-persatu rekan Asa ditemukan tewas. Dirinya sendiri pun terancam.

Membingungkan

Entah saya yang tidak mudeng atau bagaimana, tetapi di beberapa bab awal novel ini terasa membingungkan. Karena cerita disampaikan dari dua latar waktu yang berbeda, dan tidak diberi keterangan di awal bab, sehingga cukup membuat saya berpikir, “Lho, kok gini? Lho, kok gitu?”.

Setelah beberapa kali kebingungan, barulah saya ngeh dengan alur cerita yang maju mundur. Walaupun tetap saja terasa mengganggu dan mengurangi kenyamanan membaca. 

Mulai Greget

Sampai di pertengahan cerita, barulah saya merasa greget, tertarik, dan penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Karena selain dibalut dengan misteri, dan thriller, novel ini juga menyinggung isu kesehatan mental. Hal ini mengaburkan bayangan tentang siapa sebenarnya pelaku dari semua misteri ini.

Baru di pertengahan juga muncul rasa simpati kepada si tokoh utama, Asa. Awalnya saya merasa si tokoh satu ini agak menyebalkan dan kurang terlihat perannya dalam cerita. Tapi di pertengahan itu juga ada hal-hal yang ngeselin sih. Wkwk.

Ending yang Nendang

Sejujurnya, bagian yang paling menarik adalah beberapa bab terakhir. Ketika semuanya terungkap, dan yaa akhirnya terjawab sudah. Nilai tambah novel ini juga karena mengandung isu sosial dan lingkungan. Membuatnya jadi worth to read.

#30DWC

#30DWCJilid46

#Day3




Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Represi"

Pengalaman Kuret Setelah Melahirkan

Resensi Teruslah Bodoh Jangan Pintar (Tere Liye)