20 September 2025

Ternyata Banyak Ibu Merasa Kesepian!

“Being a stay at home mom is the loneliest kind of lonely, in which she was always and never by herself.”
(Barbara Kingslover dalam novel Flight Behaviour)

Salah satu “aha moment” bagi saya adalah ketika menemukan quote di atas. Karena saat itu saya benar-benar menyadari salah satu hal yang saya rasakan setelah menjadi ibu adalah kesepian. Bukan sekadar bosan ataupun lelah. Dan ternyata, banyak ibu-ibu yang merasakan hal sama. Apakah Ibu salah satunya?


Menurut American Psychological Association (APA), kesepian (loneliness) berarti perasaan tidak nyaman baik secara afektif maupun kognitif karena merasa sendirian atau terisolasi. Kesepian adalah hal yang subjektif, dan siapa saja bisa merasa kesepian.

Seorang ibu rumah tangga, misalnya, bisa merasa kesepian karena hanya bergelut dengan anak dan suami. Tumpukan pekerjaan rumah seolah mengikatnya sehingga tidak ada waktu untuk bergaul dengan teman. Pada satu titik, seorang ibu bisa merasa jenuh dan kesepian.

Dalam studi yang dilakukan oleh British Red Cross terungkap bahwa 43% ibu berusia di bawah 30 tahun sering atau bahkan selalu merasa kesepian. Penyebab terbesar adalah jarang bertemu dengan teman-teman setelah memiliki anak.

Wah, fakta ini sangat relate dengan saya yang langsung merantau ikut suami setelah menikah, dan langsung punya anak. Untungnya, kesepian itu tidak sampai terlalu parah. Pasalnya, kesepian yang berkepanjangan dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Kesepian Jenis Apa yang Ibu Rasakan?
Dikutip dari situs Psychology Today, ada tiga jenis kesepian berdasarkan sebabnya. Dapat dilihat pada infografis di bawah ini.

Kesepian jenis apa yang pernah atau sedang Ibu rasakan? Eits, jangan bersedih, juga tak perlu malu mengakuinya. Ibu tidak sendiri, kok. Lagipula, rasa kesepian ini bisa diatasi dengan beberapa cara.

Cara Mengatasi Kesepian
Menurut Mental Health Foundation, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menghadapi kesepian ini.
  1. Melakukan kegiatan yang disukai, sebaiknya kegiatan yang bisa membuat kita merasa senang atau merasa puas. Contohnya menulis, membaca, menjahit, berkebun, apa saja. Sebagai muslim, membaca dan mentadabburi Al-Qur’an, salat dan berdzikir, tentu bisa menjadi kegiatan yang sangat baik. Sebaliknya, menonton berlebihan atau binge watching tidak termasuk dalam opsi ini karena hal tersebut justru dapat memperburuk perasaan kesepian setelahnya.
  2. Berolahraga atau aktivitas fisik. Mulai dari yang ringan seperti jalan kaki atau jogging, yang nyaman untuk Ibu lakukan.
  3. Cobalah berkomunikasi atau bergaul dengan orang-orang di sekitar. Mulai dari yang sederhana seperti menyapa tetangga saat berpapasan di jalan, atau berbasa-basi dengan penjual sayur langganan. Ini bisa memberi efek positif pada suasana hati kita, lho.
  4. Bertemu dengan teman senasib. Jika kamu seorang ibu rumah tangga, bertemu dan mengobrol dengan sesama ibu rumah tangga–terutama yang usianya tidak beda jauh–akan terasa menyegarkan. Refreshing! Kita tidak lagi merasa sendirian atau merasa paling sengsara.
  5. Bijak dalam menggunakan media sosial. Ini sangat penting, karena disadari atau tidak media sosial bisa memengaruhi mood dan perasaan kita. Follow-lah akun-akun yang tepat, batasi durasi membuka media sosial, dan pikirkan baik-baik sebelum mengunggah foto atau menuliskan komentar.
Semoga cara-cara tadi bisa membantu kita mengatasi kesepian, ya!

Referensi:
  • https://www.co-operative.coop/media/news-releases/shocking-extent-of-loneliness-faced-by-young-mothers-revealed
  • https://www.mentalhealth.org.uk/explore-mental-health/loneliness/help-and-advice
  • https://dictionary.apa.org/loneliness
  • https://www.psychologytoday.com/us/blog/lifetime-connections/201907/the-3-types-loneliness-and-how-combat-them

Share:

0 comments:

Post a Comment