Dulu kala, saya dan teman pernah bermain sebuah kuis random di internet. Salah satu pertanyaan di kuis itu adalah, “Siapa orang yang kamu tidak bisa hidup tanpanya?”. Di antara pilihan jawaban yang tersedia adalah teman dan orang tua. Saya dengan polosnya memilih orang tua, sedangkan teman saya menjawab teman.
Lalu dia bilang, “Aku mungkin bisa bertahan tanpa orang tua, atau jauh dari orang tua, tapi aku tidak bisa kalau hidup tanpa teman”. Saat itu saya hanya mengangguk saja. Sepuluh tahun berlalu, sekarang saya sangat setuju dengan jawaban teman saya waktu itu.
Keberadaan orang tua jelas penting, dan salah satu support system terbesar. Akan tetapi, siapa yang bisa bertahan hidup sendirian tanpa teman? Kalaupun ada, saya yakin tidak banyak. Bahkan Allah memilihkan orang-orang terbaik untuk menjadi teman dan sahabat bagi Rasulullah saw. Keberadaan teman sangat penting bagi setiap orang, tak terkecuali seorang ibu.
Ibu mungkin sosok yang kuat, yang bisa melindungi anak dan keluarganya, tapi seorang ibu tetap perlu teman. Teman yang mendukung dan menguatkan, teman berbagi cerita dan jalan keluar, atau sekadar teman yang bisa saling memeluk dan menenangkan.
Sejumlah penelitian membuktikan hal ini. Bahkan, sebuah penelitian yang melibatkan 1082 ibu-anak di tahun 2019 menunjukkan bahwa hubungan sosial ibu dapat berefek positif pada kecerdasan anak. Jadi, lingkar pertemanan ibu bukan hanya penting bagi mental ibu itu sendiri, tetapi juga bagi anaknya.
Namun, menemukan teman yang sefrekuensi dan bisa mendukung kesehatan mental ibu terkadang tidaklah mudah. Terlebih lagi ketika baru pindah ke tempat yang asing, dan belum terbiasa dengan budaya sekitar. Nah, salah satu solusinya adalah dengan mencari teman melalui komunitas daring yang tepat.
Saat ini ada banyak komunitas online yang dapat diikuti oleh ibu-ibu. Dua di antaranya adalah komunitas Ibu Profesional dan Ibu Punya Mimpi. Kedua komunitas ini mempertemukan ibu-ibu yang ingin menikmati perannya sebagai ibu, sekaligus membantu ibu meningkatkan kemampuan diri sesuai minat masing-masing.
Komunitas Ibu Profesional sendiri berdiri sejak Desember 2011 sebagai komunitas offline. Adalah Ibu Septi Peni Wulandani yang membangun komunitas ini di lingkungan rumahnya yaitu di Salatiga. Ibu Profesional kemudian berkembang pesat melalui jejaring online, dan hingga kini sudah memiliki ribuan anggota yang tersebar tak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri.
Senada dengan Ibu Profesional, Komunitas Ibu Punya Mimpi muncul di tahun 2020 untuk memberikan dukungan bagi para ibu yang kala itu tengah berjibaku dengan badai Covid-19. Komunitas Ibu Punya Mimpi menyediakan berbagai kelas online yang bisa diikuti para ibu sesuai dengan pace masing-masing.
Kedua komunitas ini bisa menjadi tempat yang nyaman bagi para ibu untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik, menjalani peran dengan bahagia, dan menemukan teman sefrekuensi. Keberadaan komunitas akan membuat ibu merasa menjadi bagian dari sesuatu dan tidak merasa sendirian. Dengan demikian, ibu pun bisa memiliki hubungan sosial yang lebih baik, dan mendukung kesehatan mental yang optimal.
Jadi, sudahkah Ibu menemukan teman atau komunitas yang sefrekuensi itu?


0 comments:
Post a Comment